Kamis, 27 Desember 2012

freebook leksika

1 komentar

Sebenarnya agak berat hati mempublish yang satu ini. Hal ini karena saya tidak mau nambah saingan. Tetapi,tak apalah. Kebaikan itu kan harus dibagi. :) . Mungkin dengan nge-share kebaikan ini, akan menjadikan pahala yang membawa saya ke surga. Haishhhh,sudah cukup prolognya.

Wokeh, buat agan agan dan sista sista yang suka buku, hobi baca, dan suka gratisan, ada kabar gembira buat kalian. Apakah gerangan? Yap, kalian bisa mendapatkan buku gretongan dari sebuah toko buku ternama di jakarta timur.

Sebut saja nama toko itu toko buku leksika. Toko buku yang dengan murah hatinya membagikan buku gratis tiap hari. Setiap harinya dibagikan 30 eksemplar buku yang dibagi dalam dua sesi, sesi 1 jam 13.00 dan sesi 2 jam 19.00.

Hmhmhm, pasti kalian sedang berburuk sangka. "halah, masa ada yang mau maunya bagiin gratisan di kota jakarta ini. Palingan juga buku second atau buku yang gak laku". Hey, stop suudzon teman teman. Buku yang dibagiin leksika ini 100% buku baru, masih ada plastiknya. Buku yang dibagiin juga bukann buku yang gak laku, melainkan buku-buku best seller atau buku yang baru terbit. Buku yang baru terbit ini pun gak sembarang buku. Biasanya buku dari pengarang buku best seller atau buku lanjutan dari buku best seller. Tertarik? Yaudah si kalau gak tertarik. Berarti sedikit sainganku. :)

Cara mendapatkan freebook ini yakni dengan register di bagian informasi hanya dengan menunjukkan KTP atau identitas lain bagi yang belum punya KTP. And then, setelah terdaftar, kalian tinggal capcus deh ke leksika pada jam-jam freebook. Ngantri,,,,, dan pulang dengan buku bestseller gretongan. :)

Eitsss, info yang paling penting nih. Lokasi toko buku ini ada di kalibata city square, jakarta selatan. Jadi gak tersedia di semua outlet toko buku leksika ya! Dan untuk tahu judul buku yang dibagi, just visit page facebook leksika. Search aja leksika kalibata city



So, tunggu apalagi. Sekalian nyari buku atau alat tulis, bisa dapet freebook juga! Sampai ketemu di sana ya!

Nb: penulis bukanlah karyawan atau pengelola leksika. Saya hanyalah seorang freebook hunter yang ingin berbagi info dengan kalian yang sama-sama freebook hunter. ;)

untuk kalian yang sedang dikecewakan

0 komentar

Ini adalah sebuah catatan tentang kekecewaan seorang cewek.bukan,bukan tentang cinta ataupun cowok.tapi ini adalah kekecewaan akan takdirnya (menurut dia sendiri).

Kekecewaan ini terjadi akibat dia sendiri yang menghidupkan harapan yang terlalu tinggi atas takdirnya.tapi sungguh harapan ini sudah dia timbang dengan kemampuannya.bukan kemampuannya yang tinggi,tetapi kemampuannya yang tidak terlalu tinggi membuatnya menaruh harapan yang lebih rendah juga.

saat takdir yang sudah lama ia tunggu dengan penuh rasa gelisah,akhirnya keluar juga.sekian lama ia tunggu tanggal main yang akan menentukan jalan hidupnya ke depan.doa tak pernah lupa ia panjatkan untuk mendapat takdir yang terindah sesuai dengan yang ia harapkan.permintaan doa dari orang terkasihpun tak lupa ia lakukan.

And finally,tanggal penentuan itu pun tiba.tanggal 19 desember adalah hari yang akan dia anggap sebagai mimpi.bagaimana tidak,rencana yang sudah dia bangun dalam pikiran dan harapannya harus diruntuhkan.takdir berkata lain dengan harapannya.sesuatu yang benar-benar belum pernah dia bayangkan.sesuatu yang dia minta dalam doanya agar tidak pernah terjadi.syok,itu yang dia rasakan.menangis adalah luapan spontan saat teringat takdir itu.

Butuh beberapa hari untuk menyadarkannya bahwa itu bukan mimpi,mimpi buruk.itu adalah kenyataan,takdir,dan catatan garis tangannya yang mau tidak mau harus dia terima.

Sampai akhirnya dia sadar,tak ada gunanya dia tangisi juga. Tidak akan terjadi perubahan apapun. Yang ada hanya matanya yang akan sembab dan badannya yang akan semakin kurus karena gak doyan makan.

Sadar nona manis! Ini sudah takdirmu. Ini adalah rezekimu. Yang pasti dipilihkan oleh Allah yang terbaik buat kamu. Berhentilah menangis dan menyalahkan takdir (astaghfirullah). Sekarang tinggal jalani yang ada di depanmu dengan penuh semangat dan sungguh-sungguh sebagai wujud syukurmu.

Mari nikmati takdir ini! Karena hidup akan terus berjalan!


Kamis, 13 Desember 2012

Samanisme is Over

0 komentar
Samanisme adalah sebuah istilah yang saya gunakan sendiri untuk menyebut 'demam' saman. hah, 'demam' saman? yup,selama seminggu yang lalu, hidup saya dipenuhi dengan pikiran saman (maaf, agak lebay). Tiap hari saya (dan teman-teman grup saman) latihan menari saman. Walaupun durasinya hanya 3 jam tiap harinya, tapi itu lumayan menguras tenaga dan pikiran. Tenaga karena tiap latihan semua anggota badan harus digerakkan, mulai dari tangan, kaki (walaupun duduk), tubuh, sampai kepala. Pikiran karena banyak gerakan yang tiap harinya harus dipelajari. Hmhmhm, sebenernya gak banyak si, Cuma kan karena harus menyinkronkan diri gerak antara tangan, kepala, dan tubuh, serta menyinkronkan diri dengan musiknya. Apalagi buat kami yang sudah lama otaknya “nganggur”, belajar itu jadi lola banget. Saya sebut “demam” juga karena sepulang kantor, saya pasti mempraktekkan lagi gerakan yang dipelajari tadi siang, walaupun Cuma sekali doang. Ini saya lakukan karena saya benar-benar bersungguh-sungguh dalam menampilkan tarian nanti (padahal karena saya yang odong, jadi agak lola nerima pelajarannya, jadi butuh waktu lebih untuk belajar J).

Oya, latihan tari saman ini bukan semata karena iseng loh,tapi kami latihan untuk perform sebagai pengisi acara (tepatnya pembuka) pada acara talkshow hari antikorupsi di kantor pusat bea dan cukai. Tim saman kami terdiri dari 13 anak CPNS BeCe, ada saya, shinta, Tutus, Dwi, Dien, Sherly, Ratna, Dewi, Ima, Putri, Nadia, Amel, dan Asri. Dari yang pernah saya baca, jumlah penari saman ini harus ganjil. Dan pelatih kami yang baik hati bernama kak ety, dengan mbk deta sebagai SC kami J.

Entah ada angin apa yang membuatku ingin ikutan bergabung menari. Saat ada tawaran untuk menari, langsung saja saya mau. Apakah karena ingin belajar saman, apakah ingin show off, apakah ingin mencari kesibukan karena di kantor gak ada kesibukan (#eh), atau apakah iseng belaka. Entahlah, tetapi sepertinya alasan pertamalah yang membuat saya memutuskan untuk ikut gabung di tim saman. Ya, rasanya saya tidak punya kemampuan lain sebagai nilai lebih untuk pemuas diri (apa lah ini). Saya Cuma tau tentang akuntansi dan berkutat tentang itu. Jadi pas ada tawaran menari, saya gak memikirkan apakah tari saman itu susah atau saya harus tampil di depan pak dirjen atau saya akan dapat reward apa jika ikut berpartisipasi. Yang saya pikirkan adalah saya mau belajar tari saman, mumpung ada pelatihnya, dan Gratis. Hihihi. 

Buat brota brota dan sista sista yang mungkin belum tau tentang saman (walaupun saya yakin udah pada tau, tapi gak ada salahnya saya ingatkan kembali), berikut ini saya copaskan info tentang saman.
“Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo (Gayo Lues) yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara.” (sumber: Wikipedia).

Tari saman ini merupakan tari yang tidak menggunakan musik dari tape recorder. Musik itu didapat dari nyanyian para penarinya, tepukan tangan dari penarinya, dan syeikh (pemimpin dalam tari saman). Kalaupun ada alat musik, paling hanya berupa gendang. Akan tetapi, karena kami hanya mempunyai waktu 6 hari untuk berlatih sebelum perform, kami menarikan tari saman dengan iringan lagu rekaman dari orang lain yang menari saman. Rasanya memang kurang mantap, tetapi tak apalah, suatu saat nanti insya Allah bisa sambil nyanyi juga.

Gerakan dalam tari saman sepengamatan saya seperti gerakan orang yang sedang berdzikir, sholat, ya pokoknya gerakan  beribadah dalam islam. Lagunya juga seperti ucapan syukur dan dzikir. Ya, panteslah ya untuk sebuah tarian dari sebuah daerah khusus yang menerapkan aturan islam bagi warganya. Untuk masalah susah gampang, menurutku gerakan tari saman itu gampang,, kalau dilakukan dengan pelan. Hahaha. Tapi kalau temponya udah cepat, masya Allah susahnya gerakan saman ini. Butuh latihan berulang-ulang sampai kita terbiasa melakukannya. Apalagi jika ditambah sambil menyanyi. Wowwww, koordinasi yang sangat andal diperlukan. Yap, saman ini butuh banget sinkronisasi semua anggota tubuh,ada tangan, kepala, badan, dan mulut. Saman juga butuh lutut dan tungkai kaki yang kuat karena posisi duduk berlutut saat menari ini. Walhasil, setiap habis latihan, lutut pasti sakit saat dibawa sujud pas shalat. Badan juga pada lebam akibat tepukan-tepukan saman yang harus dilakukan dengan penuh semangat.

Kata pelatih kami, yang saya iyakan juga, dalam tari saman ini, yang penting kompak dan rampak (penuh semangat). Ya benar juga, gerak tangan, noleh kanan noleh kirinya itu harus sama, naik ke atas turun ke bawahnya juga harus sama. Kalau tidak, ya akan kelihatan sekali perbedaannya karena kita duduk dalam satu baris.

And finally, pada hari selasa, tanggal 11 Desember 2012 ini, kami perform juga di depan pak dirjen BeCe dan para petinggi di Dirjen BeCe. Ini adalah pengalaman pertamaku menampilkan diri setelah terakhir saya tampil sebagai seniman tari pada usia 4 tahun saat TK. Jeddar, udah luamaaaa banget. Kalau “manggung” yang bukan nari terakhir adalah SMP, baca puisi karena emang butuh biar dapet nilai dalam pagelaran seni rupa kelas 3. Dan ahamdulillah, apresiasi yang bagus kami dapat dari pak dirjen dan para tamu. Dan yang pasti, gerakan kami lancar dan tidak ada yang miss. Alhamdulillah! J







Selasa, 11 Desember 2012

Welcome!!!

0 komentar


Akhirnya, gue punya blog…(gak enak ah, ngomong guenya), ralat…akhirnya, aku punya blog. Ya, blog seorang penulis amatir. Blog ini tercipta atas dasar keinginan saya untuk mengasah kemampuan saya dalam menulis dan menuangkan pikiran dan perasaan saya. Blog ini juga akan menjadi ajang curhat untukku. Rasanya di facebook atau twitter aja kurang. Kurang bisa berpanjang-panjang dan berbelit-belit. Di samping itu, dengan curhat di blog, saya pikir tidak akan banyak orang yang membacanya. Bahkan mungkin tidak akan ada yang membaca. Kecuali saya menyebarluaskan alamat blog ini. :)

Mengenai nama blog, ehm, sempat bingung mau dikasih nama apa blog ini. Mau nama yang berkaitan dengan instansi tempat saya bekerja, entar kasihan citra instansi saya jadi kurang bagus dengan tulisan saya yang kurang berbobot. Mau nama yang islami, ah gak pantas juga, kan blog ini mungkin tidak akan terlalu banyak tulisan tentang agama. Maklum, pengetahuan agama saya hanya pada level pas-pasan untuk masuk surga saja. Hehehe. Mau yang alay, seperti “gueadalahanakanakgembalasapieyahoyaho”. Aduuuh, aku kan bukan anak alay. Mau nama aku dan pasanganku, haduh lebih gak mungkin lagi. Pasangan aja belum ada. Dan tereteeenggg, terpilihlah nama yang saya pikir aneh tapi  bagus (menurut diri saya sendiri). Celoteh wong ndeso. seorang siska wulandika, wong asal desa penggarit, desa terpencil di provinsi jawa tengah, yang ingin berkicau lebih di dunia penge-blog-an.

And the last, saya berharap blog ini dapat bermanfaat buat saya sendiri dan mungkin bagi semuanya yang membacanya. Amin.. dah dah … bu bay…



 
Copyright © celoteh bocah ndeso