Selasa, 15 Januari 2013

Review buku "Melukis Pelangi" Oki Setiana Dewi

0 komentar
Melukis pelangi, buku pertama mbak oki setiana dewi, pemeran anna althafunnisa dalam film dan serial ketika cinta bertasbih. Buku yang merupakan buku best seller juga. Gak salah jika saya langsung berjingkat saat lihat di twitter bahwa freebook hari itu buku melukis pelangi ini. "saya harus dapet itu buku". Dan setelah 1 jam saya ngantri, alhamdulillah i got it. Yayyy!!!! Eh, kok jadi ngomongin proses mendapatkan buku ini.

Melukis pelangi, rupanya judul ini tidak asal dicomot oleh mbak oki. Melukis pelangi ini bermakna perjuangan sang oki setiana yang keras membuahkan hasil yang indah. Seperti pelangi yang indah, muncul setelah hujan yang menurut sebagian besar orang mengerikan.

Secara garis besar, buku bertebal 384 halaman ini menceritakan tentang kisah perjalanan hidup oki. Kisah hidupnya mulai dari dia kecil sampai dia dewasa sekarang. Kisah hidupnya dengan keluarganya yang sangat harmonis. Baca yang bagian ini membuatku yang anak kos jadi teringat pada orang tuadan adik-adikku. Buku ini juga menceritakan tentang asal mula dari jilbab yang dikenakannya. Dalam buku ini dia juga menceritakan perjalanan karirnya selama masih di Batam dan belum berjilbab serta perjalanan karirnya setelah dia memutuskan untuk berhijab. W.O.W banget dah perjalanan hidupnya. Dari ditolak-tolak PH karena gak mau melepas jilbabnya sampai akhirnya menjadi seperti sekarang. 

Sepanjang membaca buku ini, saya sempat meneteskan air mata, terutama saat bagian sakitnya ibu oki. Betapa sayangnya dia sama ibunya. Dengan setia oki selalu menemani sang ibu yang menderita penyakit langka, Pemphigus vulgaris. Oki juga selalu memberikan semangat kepada ibunya, bukan malah ikut menjadi drop dengan keadaan ibunya. Episode kehidupannya saat awal-awal di jakarta juga membuat saya trenyuh. Betapa tegarnya oki yang masih SMA. Hidup sendiri di ibu kota dengan kesusahannya sendiri tanpa menceritakan pada keluarganya. Saya jadi malu. Sedikit sakit saja langsung lapor sama rumah. Malu juga saya rasakan saat tau betapa teroganisir sekali hidup oki, membuat daftar visi yang akan dia capai dan cara untuk mewujudkannya. Sedangkan saya? Tidak perlu diceritakan.

Dalam buku ini, bahasa yang ia gunakan sangat lugas dan bahasa sehari-hari banget, malah ada beberapa kata dan kalimat yang strukturnya tidak baku. Ini karena dia menulis dengan gaya bercerita. Bahasa yang ringan ini membuat buku ini mengalir dan gampang dipahami.

Buku ini recommended banget buat kalian yang masih remaja, anak SMP atau SMA. Buku ini bisa menjadi penyemangat untuk meraih impian kalian. Untuk kita (saya dan kalian) yang sedang berlatih berjilbab juga buku ini dapat kita jadikan referensi untuk istiqomah dengan jilbab kita.



 
Copyright © celoteh bocah ndeso