Jumat, 19 April 2013

Keluarga baru, Keluarga Kelas C


Yak, prajabatan ini memberikanku satu tambahan keluarga baru, keluarga kelas C. Keluarga yang sangat indah, sangat unik, berbeda dengan keluarga-keluarga yang kutemui sebelumnya. Beraneka rupa manusia beradu satu dalam keluarga kelas C. Keluarga yang sangat menyenangkan dan menyamankan. Keluarga yang membuatku mengubah pola pikirku tentang prajab, yang tadinya  “neraka” menjadi surga (entah surga lapisan berapa J).
Kelas C ini dipimpin oleh seorang makhluk yang sangat aneh, sebut saja dia mas Alam. Seorang pegawai dari instansi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang tadinya terlihat sangat berwibawa dan gagah, namun citranya langsung menurun setelah keluarga kami bermain truth or der. Permainannya apa? Itu privasi keluarga kami.
Kepemimpinannya yang demokratis dan bebas membuat keluarga kami jauh dari suasana tegang. Gak ada yang namanya hukum-hukuman, yang ada hanya suasana yang nyantai, tapi serius. Pak Ketu gak pernah nyuruh-nyuruh atau maksa-maksa anak buahnya untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dia menganggap kami adalah manusia-manusia dewasa yang sudah tau aturan. Wow banget gak si? Hahahaha.
Di keluarga kelas C juga tidak ada peng-kotak-kotakan dalam ber-gahol, tidak seperti komunitas-komunitas sebelumnya yang aku terlibat di dalamnya. Semua membaur menjadi satu, gak ada pembeda bedaan. Tidak peduli dari instansi mana pun, tidak peduli dari daerah manapun, tidak peduli agama apa pun. Indah, sangat indah.
Antara satu orang dengan semua orang lainnya yang ada di kelas juga semuanya saling kenal. Hal ini karena tiap pelajaran, kami selalu dijadikan kelompok, dan kelompoknya selalu berbeda orang-orangnya.
Keluarga ini pulalah yang membuat aku gak jadi bete saat pengulangan tanggal lahirku. Jujur, aku gak suka tanggal lahirku diketahui oleh banyak orang, semua ini gara-gara ada NIP. Karena NIP, semua orang se-diklat jadi bisa tau tanggal lahirku. Dinyanyiin selamat ulang tahun oleh anak-anak Becewati dan keluarga  kelas C. Aku gak suka di-heboh-in sama orang banyak, karena aku gak pantas untuk itu. Dan aku Bete di pagi itu.
Namun, ke-Bete-an itu berubah menjadi haru dan bahagia saat keluarga kelas C memberiku sebuah kue ulang tahun. It’s surprised. Gak nyangka mereka bakal memberiku kue ulang tahun itu. Orang tuaku saja belum pernah membelikannya. Gak peduli ukurannya, gak peduli rasa dan mereknya, yang aku peduliin adalah bahwa mereka peduli kepadaku. Terima kasih keluargaku. Terima kasih Hesty, Bebe, Nurul, Bang Erwandi, Luthfi, dan teman-teman yang udah merencanakan itu. Oya, saat itu pertama kalinya pula saya diberi bunga, walaupun bunganya KW Plastik. Terima Kasih Luthfi udah mau dikorbanin sama anak-anak. Hahahaha.
Dan saat terberat adalah berpisah dengan keluarga kami karena prajab sudah usai. Namun, sebelum kami berpisah (dari prajab dan untuk sementara), kami sempat bermain truth order dan saling memberikan testimoni dari semua teman sekelas. Itu akan menjadi kenangan dan akan membuat kami tertawa tawa sendiri besok hari saat kami membacanya kembali.
Terima kasih teman-teman Prajab, teman-teman DJKN, DJPB, Setjen, Itjen, DJP yang kami gak nyangka bakal baik-baik banget sama becewati-becewati macam kami.
Dan sekarang setelah penempatan daerah diumumkan, kita harus bener-bener misah kota, bahkan pulau. Tapi hati-hati kita akan tetap berpaut kan? Jaga Keindahan Indonesia ya! saya akan merindukan kalian. :)
ibu bebelinda sedang memberikan kesan pesan

usai mengisi testimoni

kue sederhana. terima kasih!

terima kasih lagi!

terima kasih juga!











paling suka sama foto ini.

latar belakangnya so good

ini hasil jepretan orang yang masih belajar kamera dslr


berasa foto di studio

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © celoteh bocah ndeso