Yak,
prajabatan ini memberikanku satu tambahan keluarga baru, keluarga kelas C.
Keluarga yang sangat indah, sangat unik, berbeda dengan keluarga-keluarga yang
kutemui sebelumnya. Beraneka rupa manusia beradu satu dalam keluarga kelas C.
Keluarga yang sangat menyenangkan dan menyamankan. Keluarga yang membuatku
mengubah pola pikirku tentang prajab, yang tadinya “neraka” menjadi surga (entah surga lapisan
berapa J).
Kelas C ini
dipimpin oleh seorang makhluk yang sangat aneh, sebut saja dia mas Alam. Seorang
pegawai dari instansi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang tadinya terlihat
sangat berwibawa dan gagah, namun citranya langsung menurun setelah keluarga
kami bermain truth or der. Permainannya apa? Itu privasi keluarga kami.
Kepemimpinannya
yang demokratis dan bebas membuat keluarga kami jauh dari suasana tegang. Gak
ada yang namanya hukum-hukuman, yang ada hanya suasana yang nyantai, tapi
serius. Pak Ketu gak pernah nyuruh-nyuruh atau maksa-maksa anak buahnya untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dia menganggap kami adalah
manusia-manusia dewasa yang sudah tau aturan. Wow banget gak si? Hahahaha.
Di keluarga
kelas C juga tidak ada peng-kotak-kotakan dalam ber-gahol, tidak seperti
komunitas-komunitas sebelumnya yang aku terlibat di dalamnya. Semua membaur
menjadi satu, gak ada pembeda bedaan. Tidak peduli dari instansi mana pun,
tidak peduli dari daerah manapun, tidak peduli agama apa pun. Indah, sangat
indah.
Antara satu
orang dengan semua orang lainnya yang ada di kelas juga semuanya saling kenal.
Hal ini karena tiap pelajaran, kami selalu dijadikan kelompok, dan kelompoknya
selalu berbeda orang-orangnya.
Keluarga ini
pulalah yang membuat aku gak jadi bete saat pengulangan tanggal lahirku. Jujur,
aku gak suka tanggal lahirku diketahui oleh banyak orang, semua ini gara-gara
ada NIP. Karena NIP, semua orang se-diklat jadi bisa tau tanggal lahirku.
Dinyanyiin selamat ulang tahun oleh anak-anak Becewati dan keluarga kelas C. Aku gak suka di-heboh-in sama orang
banyak, karena aku gak pantas untuk itu. Dan aku Bete di pagi itu.
Namun,
ke-Bete-an itu berubah menjadi haru dan bahagia saat keluarga kelas C memberiku
sebuah kue ulang tahun. It’s surprised. Gak nyangka mereka bakal memberiku kue
ulang tahun itu. Orang tuaku saja belum pernah membelikannya. Gak peduli ukurannya,
gak peduli rasa dan mereknya, yang aku peduliin adalah bahwa mereka peduli
kepadaku. Terima kasih keluargaku. Terima kasih Hesty, Bebe, Nurul, Bang
Erwandi, Luthfi, dan teman-teman yang udah merencanakan itu. Oya, saat itu
pertama kalinya pula saya diberi bunga, walaupun bunganya KW Plastik. Terima
Kasih Luthfi udah mau dikorbanin sama anak-anak. Hahahaha.
Dan saat
terberat adalah berpisah dengan keluarga kami karena prajab sudah usai. Namun,
sebelum kami berpisah (dari prajab dan untuk sementara), kami sempat bermain
truth order dan saling memberikan testimoni dari semua teman sekelas. Itu akan
menjadi kenangan dan akan membuat kami tertawa tawa sendiri besok hari saat
kami membacanya kembali.
Terima kasih
teman-teman Prajab, teman-teman DJKN, DJPB, Setjen, Itjen, DJP yang kami gak
nyangka bakal baik-baik banget sama becewati-becewati macam kami.
Dan sekarang
setelah penempatan daerah diumumkan, kita harus bener-bener misah kota, bahkan
pulau. Tapi hati-hati kita akan tetap berpaut kan? Jaga Keindahan Indonesia ya! saya akan merindukan kalian. :)
ibu bebelinda sedang memberikan kesan pesan
usai mengisi testimoni
kue sederhana. terima kasih!
terima kasih lagi!
terima kasih juga!
paling suka sama foto ini.
latar belakangnya so good
ini hasil jepretan orang yang masih belajar kamera dslr
berasa foto di studio
0 komentar:
Posting Komentar